Rabu, 04 November 2020

Manajemen Proses


Terdapat beberapa definisi mengenai proses, antara lain :
  1. Merupakan konsep pokok dalam sistem operasi, sehingga masalah manajemen proses adalah masalah utama dalam perancangan sistem operasi.
  2. Proses adalah program yang sedang dieksekusi.
  3. Proses adalah unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya dan dijadwalkan oleh sistem operasi. 

Sebagaimana proses bekerja, maka proses tersebut merubah state (keadaan statis/ asal). Status dari sebuah proses didefinisikan dalam bagian oleh aktivitas yang ada dari proses tersebut. Tiap proses mungkin adalah satu dari keadaan berikut ini:
  • New: Proses sedang dikerjakan/ dibuat.
  • Running: Instruksi sedang dikerjakan.
  • Waiting: Proses sedang menunggu sejumlah kejadian untuk terjadi (seperti sebuah penyelesaian I/Oatau penerimaan sebuah tanda/ signal).
  • Ready: Proses sedang menunggu untuk ditugaskan pada sebuah prosesor.
  • Terminated: Proses telah selsesai melaksanakan tugasnya/ mengeksekusi.
 Nama-nama tersebut adalah arbitrer/ berdasar opini, istilah tersebut bervariasi disepanjang sistem operasi. Keadaan yang mereka gambarkan ditemukan pada seluruh sistem. Namun, sistem operasi tertentu juga lebih baik menggambarkan keadaan/ status proses. Adalah penting untuk menyadari bahwa hanya satu proses dapat berjalan pada prosesor mana pun pada waktu kapan pun.

Sistem operasi dalam mengelola proses dapat melakukan operasi-operasi terhadap proses. Operasi tersebut adalah :
  1. Penciptaan proses
  2. Penghancuran/terminasi proses
  3. Penundaan proses
  4. Pelanjutan kembali proses
  5. Pengubahan prioritas proses
  6. Memblok proses
  7. Membangunkan proses
  8. Menjadwalkan proses
  9. Memungkinkan proses berkomunikasi dengan proses lain 

Proses yang bersifat simultan (concurrent) dijalankan pada sistem operasi dapat dibedakaan menjadi yaitu proses independent dan proses kooperatif. Suatu proses dikatakan independen apabila proses tersebut tidak dapat terpengaruh atau dipengaruhi oleh proses lain yang sedang dijalankan pada sistem.  

Berarti, semua proses yang tidak membagi data apa pun (baik sementara/ tetap) dengan proses lain adalah independent. Sedangkan proses kooperatif adalah proses yang dapat dipengaruhi atau pun terpengaruhi oleh proses lain yang sedang dijalankan dalam sistem. Dengan kata lain, proses ikatakan
kooperatif bila proses dapat membagi datanya dengan proses lain. Ada empat alasan untuk penyediaan sebuah lingkungan yang memperbolehkan terjadinya proses kooperatif:

  1. Pembagian informasi: apabila beberapa pengguna dapat tertarik pada bagian  informasi yang sama (sebagai contoh, sebuah berkas bersama), kita harus  menyediakan sebuah lingkungan yang mengizinkan akses secara terus menerus ke  tipe dari sumber-sumber tersebut.
  2. Kecepatan penghitungan/ komputasi: jika kita menginginkan sebuah tugas khusus  untuk menjalankan lebih cepat, kita harus membagi hal tersebut ke dalam subtask,  setiap bagian dari subtask akan dijalankan secara parallel dengan yang lainnya.  Peningkatan kecepatan dapat dilakukan hanya jika komputer tersebut memiliki  elemen-elemen pemrosesan ganda (seperti CPU atau jalur I/O).
  3. Modularitas: kita mungkin ingin untuk membangun sebuah sistem pada sebuah  model modular-modular, membagi fungsi sistem menjadi beberapa proses atau  threads.
  4. Kenyamanan: bahkan seorang pengguna individu mungkin memiliki banyak tugas  untuk dikerjakan secara bersamaan pada satu waktu. Sebagai contoh, seorang  pengguna dapat mengedit, memcetak, dan meng-compile secara paralel.

Tidak ada komentar: