Minggu, 09 Januari 2011

PENYUSUNAN PETA SOSIAL / KEMISKINAN


PENYUSUNAN PETA SOSIAL / KEMISKINAN

Setelah membuat klasifikasi tingkat kesejahteraan, peserta pertemuan dusun difasilitasi oleh KPMD untuk membuat peta sosial. Penyusunan peta sosial dilakukan dengan menggambarkan dalam sebuah sketsa peta dusun/desa tentang:
Kondisi geografis, sumber daya alam, fasilitas umum, dan potensi desa lainnya, termasuk yang di luar batas desa tetapi membawa pengaruh besar terhadap sosial ekonomi desa, seperti hutan, tambang, kebun, pabrik, pasar, dan alur transportasi strategis. Peta atau sketsa ini dilengkapi dengan hasil pemetaan rumah tangga miskin yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil penyusunan peta sosial dipakai untuk dasar menggali gagasan masyarakat sesuai kebutuhan dan berguna bagi mayoritas RTM, serta dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan dan memantau tahapan PNPM Mandiri Perdesaan, seperti: penulisan usulan, verifikasi, musyawarah desa dan musyawarah antar desa.
Langkah-langkah umum untuk melakukan penyusunan peta sosial adalah sebagai berikut:
1.      Jelaskan arti dari sketsa dusun/desa dan tujuan pembahasannya.
2.      Mintalah peserta untuk menceritakan atau menggambarkan kondisi fisik dusun/desanya, misalnya dengan melontarkan pertanyaan: “Bentuk dusun/desa ini persegi panjang ya. Dimana sih batas-batasnya?”.
3.      Mintalah peserta menggambarkan desanya, mulai dari batas-batas dengan dusun/desa lain, jalan utama dusun/desa, sungai, dan tempat-tempat yang mudah untuk menjadi patokan.
4.      Gambarkan di tanah atau lantai (gunakan biji, ranting, daun, dsb) untuk menandai lokasi-lokasi itu. Sedangkan garis panjang bisa menggunakan tali atau lidi.
5.      Setelah gambar dusun/desa selesai dibuat, pindahkan ke atas kertas dengan spidol berwarna-warni. Cantumkan keterangan tanda simbol di bawah gambar yang dibuat (lihat contoh visualisasi).
6.      Gunakan hasil visual untuk mendiskusikan lokasi, persebaran, dan kondisi dari hal-hal yang digambarkan; apa masalahnya; apa potensinya; dsb.

a.  Pembuatan diagram venn kelembagaan
Untuk melengkapi peta sosial yang telah dibuat, selanjutnya adalah  melakukan pemetaan lembaga-lembaga yang ada di dusun dan desa, termasuk kelompok simpan pinjam perempuan, serta pola hubungan yang ada. Dengan mengkaji sistem keorganisasian yang ada di masyarakat,  fungsi, peran, pengaruh lembaga-lembaga yang ada. Tujuan pemetaan lembaga desa adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan lembaga yang ada untuk sarana memecahkan masalah yang dihadapi serta mengoptimalkan potensi lingkungan yang dimiliki. Pemetaan lembaga dengan menggunakan metode diagram Venn yaitu dengan menemukenali lembaga yang paling dekat dengan lokasi masyarakat, kekuatan dan potensinya, hubungan antar lembaga, serta peluang dan manfaatnya bagi masyarakat.

Langkah-langkah umum membuat diagram venn kelembagaan adalah sebagai berikut:
§   Jelaskan arti dari diagram venn dan tujuan pembahasannya.
§   Mintalah peserta untuk menyebutkan semua nama lembaga yang ada di dusun/desa dan menjadi sumber informasi, pengetahuan dan pembelajaran masyarakat.
§   Tuliskan setiap nama lembaga di atas potongan kertas berbentuk bulat. Semakin besar bulatannya, semakin besar peran lembaga tersebut sebagai sumber informasi, pengetahuan dan pembelajaran di dusun/desa.
§   Siapkan sebuah papan tulis/kertas lebar dengan lingkaran di tengahnya (tuliskan nama dusun/desa di tengah lingkaran tersebut). Letakkan bulatan-bulatan bertuliskan nama lembaga di atas lingkaran besar (dusun/desa). Semakin dekat dengan lingkaran dusun/desa semakin sering (frekuensinya) lembaga tersebut memberikan informasi, pengetahuan dan pembelajaran kepada masyarakat. Setelah semua lembaga ditempelkan, hasilnya disebut sebagai diagram venn.
§   Gunakan hasil visual ini untuk mendiskusikan peran lembaga-lembaga yang ada di dusun/desa sebagai sumber informasi, pengetahuan dan pembelajaran masyarakat;apa masalah dan potensinya; dan sebagainya.

Tidak ada komentar: