Minggu, 24 April 2011

Keterampilan Berkomunikasi Secara Efektif


Keterampilan Berkomunikasi Secara Efektif
Dalam kehidupan organisasional terdapat empat jenis fungsi komunikasi, yaitu:

Fungsi motivasi. Peranan komunikasi tidaklah kecil dalam mendorong motivasi kuat dalam diri anggota organisasi untuk berkarya lebih tekun. Hal ini dilakukan dengna jalan menjelaskan kepada mereka apa yang yang harus dilakukan, hasil penilaian tentang pelaksanaan tugas masing-masing dan cara-cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan prestasi kerja di masa-masa yang akan datang

Fungsi ekspresi emosi. Komunikasi yang terjadi dalam orgnaisasi harus mampu memainkan dua peranan penting yaitu sebagai wahana untuk menyampaikan keluhan untuk mana pimpinan diharapkan menjadi pendengar yang baik dan sebagai saluran menyatakan kepuasaan atas keberhasilannya menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya

Fungsi informasi. Artinya komunikasi sebagai wahana penyamapaian informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak untuk memperlancar jalannya proses pengambilan keputusan.

Fungsi pengawasan. Komuniksi selaku pengendali para anggota organisasi. Dikatakan demikian karena dalam suatu organisasi para anggotanya diharapkan taat kepada petunjuk, peraturan dan norma-norma yang berlaku bagi para anggota organisasi yang bersangkutan.

Keterampilan Mendidik
Disenangi atau tidak, setiap pejabat pimpinan adalah seorang pendidik. Mendidik disini diartikan luas, tidak terbatas hanya pada cara-cara mendidik yang ditempuh secara formal. Misalnya, jika seorang pimpinan melihat seorang bawahannya melaksanakan tugas dengan cara yang tidak atau kurang tepat, seorang juru tik misalnya, dan menunjukkan cara yang benar, pimpinan yang bersangkutan sesungguhnya telah melakukan peranans ebagai pendidik

Kalau seorang pimpinan menunjukkan sikap dan perilaku yang pantas untuk ditiru oleh orang lain, ia pun telah memainkan peranannya sebagai pendidik. Jelaslah bahwa kemampuan menggunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi merupakan pencerminan peranannua sebagai pendidik.

Rasionalitas
Dalam dunia manajemen ada ungkapan yang berkata bahwa para pejabat pimpinan dalam suatu organisasi untuk berpikir dan bukan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang bersifat teknis operasional. Bahkan dapat dikatakan bahwa sebagian besar waktu kelompok eksekutif digunakan untuk berpikir. Semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi.

Kesemuanya itu berarti bahwa setiap pimpinan harus mampu berpikir dan bertindak secara rasional, tidak hanya dalam menyelenggarakan berbagai fungsi kepemimpinannya, akan tetapi dalam menentukan sikap dan perilakunya dalam berinteraksi dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar organisasi.

Objektivitas
Setiap pimpinan diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebaai bapak dan penasehat bagi bawahannya. Memainkan peranan tersebut berarti, antara lain, bahwa pimpinan menjadi tempat bertanya bagai para anggota organisasi, tidak hanya menyangkut berbagai hal yang ada kaitannya secara langsung dengan kehidupan organisasional akan tetapi juga mungkin yang pribadi sifatnya, seperti masalah keluarga.

Pragmatisme
Dinyatakan secara sederhana, pragmatisme pada dasarnya berarti bnerpikir dan bertindak secara realistic. Berpikir dan bertindak pragmatik sama sekali tidak berarti tidak boleh mempunyai cita-cita yang tinggi, bersikap fatalistik, menganut faham deterministik atau bersikap pasrah.

Dalam kehidupoan organisasional, sikap pragmatik biasanya terwujud dalam bentuk sebagai beriktu:

Kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistic tanpa melupakan idealisme

Menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup organisasi tidak selalu meraih hasil yang diharapakan

·         Kemampuan menentukan Peringkat Prioritas
·         Kemampuan Membedakan Yang Urgan dan Yang Penting
·         Naluri Tepat Waktu
·         Rasa Kohesi Yang Tinggi
·         Rasa Relevansi Yang Tinggi
·         Keteladanan
·         Menjadi Pendengar Yang Baik

Tidak ada komentar: