Rabu, 20 April 2011

prilaku kepemimpinan



Perilaku Kepemimpinan Apa Saja Cirinya?

Pemimpin yang efektif memiliki ciri dan sifat-sifat khusus. Apa saja ? Dalam mengantisipasi masa depan, pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya memerlukan kemampuan entrepreneur yang efektif termasuk di dalamnya kemampuan negosiasi, marketing, penghargaan terhadap keberadaan stakeholder internal maupun eksternal. 

Kemampuan ini merupakan landasan bagi pemimpin dalam upaya peningkatan, memperkenalkan kepada pasar siapa diri dan organisasinya serta menilai berbagai masukan dan umpan balik dari lingkungan sebagai hal yang penting dalam mengambil keputusan.


Oleh karena itu, pemimpin seperti ini perlu mengenali lebih mendalam masyarakat di mana ia memimpin, baik di dalam maupun di luar. Ia juga selayaknya mengenali keinginan lingkungan tentang kebijakan yang dihasilkan organisasi melalui kepemimpinannya. Seorang pemimpin tidak akan berhasil menjalankan fungsinya apabila tidak memiliki kemampuan mengatur waktu, mengendalikan stress baik yang dialaminya maupun orang lain (bawahan), juga mengatasi konflik yang terjadi baik internal maupun eksternal, baik individual maupun kelompok (managing time, stress, and conflict).

Karena itu, kepemimpinan mengharuskan seseorang memiliki criteria ini. Hal ini karena dalam kegiatan keseharian, seorang pemimpin sangat memperhitungkan waktu, bukan hanya untuk mengatur kegiatan rutin saja melainkan juga memperhitungkan ketika pengambilan keputusan penting untuk organisasi dan masa depannya. Selain itu, stres kerja pada umumnya dialami banyak karyawan maupun pemimpin karena adanya tekanan dalam berbagai hal, mulai dari ketersediaan waktu, keinginan menghasilkan sesuatu yang berkualitas, dan keterbatasaan sumber, serta upaya melakukan sinergi positif dari berbagai latar belakang pendidikan dan kemampuan. Untuk itu, setiap pemimpin seyogyanya memahami konsep pengendalian stress agar dapat tetap mengarahkan orang yang dipimpinnya ke arah produktivitas yang tinggi.

Rupert Eales-White dalam bukunya Creating Success Series : The Effective Leader menegaskan bahwa keterampilan kepemimpinan efektif adalah jantung manajemen yang baik. Dengan mempelajari alat dan teknik penting ini, setiap manajer dapat memiliki kesempatan sukses yang lebih baik, namun perlu waktu untuk memperoleh dan menguasainya.

Di luar kriteria tersebut Leffton & Buzzotta, penulis beberapa buku manajemen kepemimpinan menambahkan bahwa kepemimpinan efektif timbul sebagai hasil sinergi beberapa keterampilan, mulai dari administrative perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan, sampai pada keterampilan teknis seperti pengelolaan, pemasaran, dan teknis prosedural.

Kepemimpinan dalam sebuah organisasi bisnis dapat ditumbuhkan lebih optimal, selain dengan menguasai keterampilan di atas tetapi juga apabila seorang pemimpin mampu memperlihatkan keterampilan dalam menghadapi orang lain dengan efektif. Keterampilan tersebut antara lain, adalah keterampilan dalam menilai orang lain, berkomunikasi, memotivasi, dan menyesuaikan diri. Melalui pemahaman ini pemimpin akan mampu berinteraksi berdasarkan pengetahuannya tentang bawahan tersebut.

Kemampuan berkomunikasi merupakan faktor yang amat menentukan keberhasilan pencapaian hasil. Pemimpin yang telah memahami secara mendalam dan spesifik tentang bawahannya akan mampu menciptakan dan memodifikasi materi komunikasi sehingga hasil komunikasi dapat menjadi lebih optimal. Di samping itu, ia juga sebagai pemimpin menjadi mampu mengembangkan strategi yang tepat dalam menggali ide dan pendapat orang lain serta bertukar ide dalam menyelesaikan masalah secara efektif.

Keterampilan berkomunikasi juga diperlukan ketika pemimpin melakukan lobi ke berbagai pihak terutama penentu kebijakan yang berhubungan dengan arah organisasi. Komunikasi yang dilakukan seyogyanya tidak menimbulkan ancaman atau ketidaknyamanan pihak yang dilobi, sehingga kegiatan negosiasi dapat dilakukan tanpa disadari dan berpotensi menghasilkan sesuatu yang positif.

Keterampilan memotivasi merupakan kompetensi kepemimpinan berikutnya yang harus dimiliki oleh pemimpin. Keterampilan ini sangat penting karena memiliki potensi untuk mengarahkan bawahan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya karena ia merasa ada sesuatu yang menarik hati untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Namun, cara memotivasi ini tidak harus selalu sama karena motivasi seseorang untuk bekerja utamanya berasal dari dalam diri bawahan yang sulit dilihat secara sekilas oleh pemimpin.

Oleh karena itu, dalam memotivasi bawahan, seorang pemimpin perlu mempertimbangkan berbagai aspek yang dapat memotivasi bawahan baik secara internal maupun eksternal, termasuk di dalamnya menetapkan insentif. Keterampilan menyesuaikan diri merupakan modal dasar bagi pemimpin dalam upaya mengoptimalisasi keluaran. Pemimpin yang efektif mengetahui secara tepat bagaimana dan dengan cara apa ia berinteraksi dengan setiap bawahan. Hal ini karena ia sangat memahami keunikan masing-masing bawahan.

Pemimpin yang efektif tidak akan menggunakan cara dan pendekatan yang sama untuk semua bawahan, melainkan membedakan teknik komunikasi dan cara memotivasi bawahan yang satu dengan lainnya. Sebaliknya, ketika berinteraksi, pemimpin juga tidak menjadi merasa kalah atau lebih rendah ketika diperlukan upaya menyesuaikan diri dengan kondisi bawahan ketika interaksi terjadi.

Perilaku Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kekuatan dinamis yang penting dalam memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi atau institusi untuk mencapai tujuan. Selain itu, kepemimpinan juga merupakan kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan menghasilkan dukungan dari bawahan sehingga tujuan yang ditetapkan bersama dalam organisasi dapat tercapai. Seorang pemimpin dianggap berhasil menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila berdasarkan upayanya untuk memperlihatkan kriteria perilaku yang dapat menghasilkan output secara efektif. Inilah kriterianya :

Bagaimana ia berpikir
Perilaku kepemimpinan yang baik dapat ditumbuhkan sejak dini. Namun, ia harus memiliki dasar talenta untuk cepat tanggap (responsive) terhadap lingkungan. Melalui respon yang selalu ditimbulkan sebenarnya ia melatih kemampuan berpikir kritis. Pemikiran kritis ini harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Hal ini karena pemimpin sering menggunakan imajinasi dan teknik penyelesaian masalah kreatif yang berasal dari kemampuan berpikir kritis tadi. Pemimpin juga harus menciptakan visi bagi organisasi atau lingkungan di mana ia memimpin. Ia menspesifikasikan tujuan yang luas dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. Ia juga memberikan inspirasi yang banyak bagi bawahannya sehingga mereka menjadi mampu melakukan kegiatan produktif.

Kemampuan kritis seorang pemimpin melandasi pelaksanaan fungsi kepemimpinan yang juga meliputi fungsi manajerial. Oleh karena itu, menggali ide-ide kreatif, memberikan ide cemerlang tersebut pada suatu pertemuan serta menciptakan terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas tanpa meningkatkan beban kerja bawahan merupakan hasil upaya berpikir seorang pemimpin. Hal ini akan menghasilkan sesuatu yang lebih optimal apabila pemimpin juga mampu menciptakan team work yang handal dan kerjasama yang didasari motivasi yang terpelihara dengan baik. Untuk mencapai situasi ini pemimpin harus mampu berupaya mempengaruhi banyak orang melalui beberapa cara seperti misalnya memberi petunjuk, instruksi, dan delegasi.
Bagaimana ia berkomunikasi

Tidak ada komentar: