Rabu, 29 Desember 2010

PENGERTIAN PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT


PENGERTIAN PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT


Pengertian Pendampingan


Di kalangan dunia pengembangan masyarakat istilah “Pendampingan” merupakan istilah baru yang muncul sekitar awal 90-an, sebelum itu istilah yang banyak dipakai adalah “Pembinaan”.
Ketika istilah pembinaan ini di pakai terkesan ada tingkatan yaitu ada pembina dan ada yang dibina, pembinaan adalah orang / lembaga yang melakukan pembinaan sedangkan yang dibina adalah proyek.

Kesan lain yang muncul adalah pembina adalah pihak yang aktif sedang yang dibina pasif atau pembina adalah sebagai subyek dan yang dibina adalah obyek.

Oleh karena itu ketika istilah pendampingan dimunculkan, langsung mendapat sambutan positif dikalangan praktisi Pengembangan Masyarakat. Karena kata  pendampingan menunjukkan kesejajaran (tidak ada yang satu lebih dari yang lain), yang aktif justru yang didampingi sekaligus sebagai subyek utamanya, sedang pendampingan lebih bersifat membantu saja.

Dengan demikian pendampingan dapat diartikan sebagai suatu interaksi yang terus-menerus antaraa pendamping dengan anggota kelompok/masyarakat hingga terjadi proses Perubahan Kreatif yang diprakarsai oleh anggota kelompok/masyarakat yang sadar diri dan terdidik ( tidak berarti punya pendidikan formal).

Mengapa Kelompok Masyarakat didampingi ?

Selama ini merupakan hal yang biasa atau sah-sah saja bila suatu instansi pemerintah, swasta atau lembaga-lembaga swadaya masyarakat datang/masuk di desa yang dikatakan miskin atau terpencil dan mengatakan bahwa mereka mau membantu atau Mendampingi Masyarakat untuk Membangun Desanya.

Apakah kita pernah bertanya kepada diri kita sendiri, benarkah mereka membutuhkan ? dan apakah mereka pernah minta didampingi ? dan apakah kalau tidak didampingi mereka tidak akan hidup atau berkembang ?.

Tetapi bukankah selama ini masyarakat tidak pernah menolak didampingi ? Mengapa mereka tidak pernah menolak ? Dan sejumlah pertanyaan reflektif lain masih dapat dimunculkan.
Untuk menjawab sejumlah pertanyaan di atas bukanlah suatu hal yang sulit bila itu menurut pemikiran dan atas dasar rasionalitas kita, tetapi dapatkah kita menjawab menurut cara berpikir dan hati nurani mereka ?

Bila mau jujur dan obyektif, sebagian besar dari kita bahkan tidak pernah mempertanyakan hal-hal seperti tersebut di atas.

Walaupun telah menggunakan istilah pendampingan, tetapi bila datang ke desa, pada umumnya kita telah membawa program atau proyek yang keputusan ada dan tidak adanyaprogram/proyek itu tidak dilakukan oleh masyarakat, tetapi oleh KITA-KITA para pendamping.

Sekali lagi masyarakat tidak pernah menolak adanya program/proyek itu, walaupun hal itu tidak seperti yang mereka harapkan atau butuhkan.

Dari gambaran tersebut diatas sebenarnya “keluguan, kejujuran keterbukaan, sikap menghargai, semangat kerjasama dsb” dari masyarakat terhadap orang luar, bukanlah menunjukkan ketidak tahuan mereka tetapi lebih pada keingintahuan mereka terhadap orang luar, bukanlah menunjukkan ketidak-tahuan mereka tetapi lebih pada keingintahuan mereka terhadap orang luar. Maka bila dalam Proses Pendampingan terjadi dominasi dari pendampingan itu sendiri. Ia tidak tahu banyak hal yang sebenarnya diketahui oleh kelompok / bangku pendidikan atau buku, sebab pengetahuan mereka berangkat dari pengalaman.
Kini kembali pada pertanyaan awal, (jadi) mengapa kelompok masyarakat didampingi? Dari uraian tersebut di atas kiranya dapat lebih Membuka Cakrawala kita semua bahwasanya pendampingan kelompok masyarakat hendaknya dilihat sebagai penyatuan sumber daya yang ada di dalam dan yang datang dari luar kelompok masyarakat.

Masyarakat memiliki pengetahuan yang berakarkan pada pengalaman dan dalam proses mikro sedangkan Pendampingan memiliki Pengetahuan yang bersifat intelektual formal dan dalam proses makro.

Dengan demikian bila keduanya berinteraksi secara aktif akan membawa suatu perubahan yang dinamis.

Bila kembali pada inti pengertian pendampingan yaitu terjadinya proses perubahan kreatif yang diprakarsai oleh masyarakat sendiri …….. dan seterusnya.
Kata diprakarsai oleh masyarakat sendiri, jelas menunjukkan adanya proses inisiatif dan bentuk tindakan yang .dilakukan oleh masyarakat sendiri, tanpa adanya intervensi dari luar.
Dengan demikian tujuan utama dari pendampingan adalaah adanya KEMANDIRIAN kelompok masyarakat.

Tidak ada komentar: