Rabu, 29 Desember 2010

PENGORGANISASIAN MASYARAKAT


PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
(COMMUNITY ORGANIZING)

Proses dan strategi pemberdayaan masyarakat secara garis besar dapat dipilah dalam 2 kelompok :

(1)   Menggunakan konsep CO (Community Organizing – Pengorganisasian Masyarakat) CO menitikberatkan pada pengembangan kesadaran kritis dan Penggalian Potensi pengetahuan lokal masyarakat.
Secara umum metode yang digunakan dalam Pengorganisasian Masyarakat adalah penumbuhan kesadaran kritis, partisipasi aktif, pendidikan berkelanjutan, pembentukan dan penguatan organisasi.

(2)   Menggunakan CD (Community Development – Pengembangan Masyarakat)
CD adalah Pengembangan Masyarakat yang lebih mengutamakan sifat fisik masyarakat (pembangunan dan perbaikan sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat).
CD biasanya bersifat jangka pendek dan fisikal.


PENGERTIAN COMMUNITY ORGANIZING (CO)
Menurut Dave Beckwith dan Cristina Lopes Community Organizing adalah 
“Proses membangun kekuatan dengan melibatkan rakyat sebanyak mungkin melalui proses” :
·         Menemukenali permasalahan, hambatan secara bersama-sama,
·         Menemukenali cara penyelesaian yang diinginkan,
·         Menemukenali pelaku, perangkat lembaga yang ada agar penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan,
·         Menyusun sasaran yang harus dicapai dan
·         Membangun lembaga yang efektif dan demokratis.
Sehingga mampu mengembangkan kapasitas untuk menangani dan menampung aspirasi dan kebutuhan yang ada”.

PERSPEKTIF IDEAL PNPM-Mp
Pelaku PNPM-MP utamanya pelaku masyarakat (PL, UPK, KPMD, dll) hendaknya memahami dan mengembangkan PNPM sebagai resultante (titik temu ideal) antara konsep CO dengan CD.







PRINSIP-PRINSIP CO
(1)         Keberpihakan
CO menitikberatkan pada masyarakat lapisan  bawah sebagai basis Pemberdayaan.
(2)   Pendekatan Holistik
Melihat permasalahan yang ada dalam masyarakat secara utuh dan menyeluruh dari berbagai aspeknya.
(3)   Pemberdayaan
Muara dari CO adalah agar masyarakat berdaya, posisi tawar rakyat meningkat vis a vis (berhadapan dengan) pemerintah maupun pihak lain. Misalnya pemilik modal.
(4)   Kemandirian
Proses CO harus bertumpu pada potensi yang ada dalam masyarakat. Keswadayaan masyarakat mutlak diperlukan. Kontribusi dan keterlibatan pihak luar sekedar sebagai stimulan.
(5)   Berkelanjutan
Proses CO harus dilakukan secara sistematis dan Berkelanjutan (terus menerus).
(6)   Partisipatif
Keterlibatan aktif semua pihak, terutama kelas bawah.
(7)   Keterbukaan
Proses dan agenda diketahui secara terbuka oleh segenap lapisan masyarakat.
(8)   Praxis
Proses CO dilakukan dalam lingkaran : Aksi – Refleksi – Aksi secara terus menerus.
(9)   Kesetaraan
Tidak ada lapisan masyarakat yang merasa lebih tinggi, superior dan lebih rendah (inverior).

SYARAT-SYARAT PENGORGANISIR
Pelaku – pendamping  CO hendaknya memiliki kualitas pribadi antara lain :
(1)   Keberpihakan kepada masyarakat bawah
(2)   Jujur
(3)   Terbuka
(4)   Mau berkorban
(5)   Sabar

TAHAPAN-TAHAPAN CO
(1)   Penyatuan integrasi
Upaya yang dilakukan agar masyarakat menerima seorang pengorganisir secara penuh.
(2)   Membangun kontak
Upaya untuk mendapatkan orang yang memberikan banyak informasi disamping melakukan penyebaran ide.
(3)   Pendidikan sosial
Upaya untuk melakukan Penggalian Data (utama maupun pendukung) serta memperhatikan struktur dan hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat. Dari proses ini diharapkan sudah ada peta dari masyarakat.
(4)   Perencanaan pengorganisasian
Seorang pengorganisir harus mampu membuat perencanaan pengorganisasian yang akan dilaksanakan dan menjadi pedoman – bahan refleksi untuk melihat Perkembangan Pengorganisasian.
(5)   Pembentukan kelompok kecil
Tahap ini biasanya disebut Pembentukan Kelompok Inti, yaitu membentuk sekutu atau kawan yang sepaham dalam proses pengorganisasian.
(6)   Pembentukan organisasi
Memperluas perkawanan yang dilaksanakan dengan melibatkan Anggota Masyarakat lain yang tertarik dan sanggup terlibat.
(7)   Perencanaan organisasi
Melakukan perencanaan bersama yang dimulai dengan penggalian masalah bersama dan cara-cara mengatasinya.
(8)   Aksi – Refleksi – Aksi
Suatu proses untuk selalu melihat kembali hambatan dan kesuksesan kegiatan yang telah dilaksanakan.
(9)   Berjaringan
Menggalang kekuatan dengan berbagai kelompok yang ada untuk meningkatkan posisi kawan dan Kemampuan Organisasi.

Tidak ada komentar: