Rabu, 29 Desember 2010

MENGENALI PRIBADI-PRIBADI ANGGOTA TIM

MENGENALI PRIBADI-PRIBADI ANGGOTA TIM

Pengetahuan tentang ciri kepribadian orang lain terutama akan sangat berguna jika  ciri kepribadian kita sendiri sangat berbeda atau bertentangan dengannya. Banyaknya konflik antar pribadi justru karena ciri kepribadian antar setiap orang memang berbeda.
Akan tetapi, jika orang-orang menghayati adanya perbedaan tersebut dan menyadari akan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, maka perbedaan itu justru dapat digunakan sebagai suatu sumber kekuatan yang bisa mendukung terjadinya kemajuan dan pembaharuan-pembaharuan.
Perbedaan-perbedaan tersebut disebut sebagai ciri kepribadian. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ciri kepribadian yang berbeda-beda tersebut, kita dapat menggunakan tipologi yang dikembangkan oleh Reimer Trump dkk.

#
Pekerja (Doer)
:
Ciri kepribadian orang-orang yang menyukai pembicaraan singkat, praktis, tidak bertele-tele, langsung pada inti pokok persoalan. Mereka tidak sabaran ingin segera mengetahui apa yang menjadi pokok (tujuan dan isi) pembicaraan. Mereka juga umumnya ingin segera mengetahui umpan balik tentang cara dan hasil kerja mereka.
#
Pemikir (Thinker)
:
Ciri kepribadian orang yang suka menyelidiki latar belakang pemikiran suatu tindakan yang akan atau sedang dikerjakan, serta apa tindakan yang akan menyertai atau akan dilakukan nantinya. Bagi para “pemikir” ini, segala sesuatu berjalan dan bergerak dalam suatu alur kegiatan yang runtut dari satu  kejadian ke kajadian berikutnya.
#
Perasa (Feeler)
:
Ciri kepribadian yang sangat mempedulikan orang lain, sehingga untuk setiap tindakan mereka selalu ingin tahu dampaknya terhadap pikiran maupun perasaan orang lain. Mereka ingin disenangi dan dihargai.




#
Penggagas (Intuitor)
:
Ciri kepribadian yang ingin tahu : mengapa ….? Bagi mereka, setiap tindakan mestinya merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar (gagasan, cita-cita, dsb). Mereka akan selalu mencoba mengkaitkan antara suatu pekerjaan (betapapun sepelenya) dengan hal-hal yang serba besar dan “wah”.
Keempat ciri kepribadian di atas hanyalah sekedar contoh dan sangat tidak memadai. Untuk itu akan lebih baik jika anda menjalin hubungan yang lebih “intern”, baik dengan cara berkomunikasi, mengenali gaya dan lingkungan kerja mereka. Di samping itu, diperlukan pula atas ciri pribadi diri sendiri, maupun persepsi anda terhadap setiap jenis kepribadian tersebut dan yang lebih penting lagi bagaimana anda bersikap terhadap mereka. Langkah-langkah ke arah pemahaman tersebut dapat dilakukan dengan:
1.    Amati dan analisa dulu apa jenis ciri kepribadian utama seseorang (bawahan, rekan sekerja, atasan) anda yang akan anda ajak bicara.
2.    Pahami dengan baik jenis ciri kepribadian anda sendiri secara jujur, maka anda akan tahu bagaimana orang-orang yang akan anda ajak bicara itu selam ini memandang  diri anda.
3.    Tetapkan pola dan cara komunikasi terbaik dan paling mungkin anda lakukan terhadapnya. Dalam hal ini, sebaiknya anda ikuti pola dan cara berpikir mereka, misalnya : jika orang itu adalah seorang “pemikir”, maka cobalah berkomunikasi dengan gaya seorang “pemikir” pula, dan seterusnya.

Tidak ada komentar: