Kamis, 30 Desember 2010

teknik pendampingan Membangun JARINGAN (Networking)


teknik pendampingan
Membangun JARINGAN  (Networking)

·          Lakukan analisis stakeholder (siapa yang berperan, dalam bidang apa, dimana posisinya, dll) bagi kelompok dan masyarakat.
  • ·   Lakukan pendekatan dengan berbagai pihak terkait seperti aparat desa/camat, tokoh masyarakat (tokoh agama dan tokoh adat)
  •        Pendekatan kepada kelompok-kelompok yang berpengaruh
  •       Lakukan pendekatan juga kepada pembina masyarakat dari dinas/instansi terkait (PPL, PLKB, Pembina Koperasi, dll)
  •        Memfasilitasi antar pihak sehingga terbentuk forum dialog/komunikasi
  •      Mainkan peran yang dimiliki masing-masing pihak (bukan kita yang bicara tapi mereka sesuai bidangnya
  •     Ikuti sistem kerja dan cara pendekatan mereka di awal, dan arahkan ke sistem/cara kerja di tahap selanjutnya.

MENGENALI JARINGAN KEPENTINGAN
  • Sebagai pendamping/fasilitator di masyarakat, anda perlu waspada/”aware” terhadap adanya jaringan kepentingan di desa. Anda perlu mengenali dan mengetahui bagaimana sistem yang dibangun di dalamnya. Jaringan kepentingan ini memiliki pengaruh yang besar terhadap sukses tidaknya anda Mengorganisir Masyarakat desa untuk melakukan satu aksi atau kegiatan PNPM.
  • Jaringan kepentingan bisa menjadi penghalang di satu sisi tetapi juga bisa menjadi faktor pendorong di sisi lainnya. Seorang pendamping/fasilitator yang “cerdas” dapat memanfaatkan jaringan kepentingan dengan efektif  jika tahu strateginya. 
  • Pada tahap awal, lakukan penelusuran jaringan-jaringan kepentingan yang ada di desa. Caranya, coba gali informasi siapa saja di desa yang dianggap sebagai tokoh panutan/yang memegang peranan atau sebagai patron. Patron merupakan individu pencetus masalah, atau yang berfungsi untuk pembuat keputusan berdasar pada masalah yang ada. Biasanya patron ini punya pengikut atau disebut klien. Klien adalah individu yang berperan mengikuti atau berada di bawah pengaruh dari patron. Pada masyarakat desa, biasanya warga miskin menjadi klien dari orang-orang desa yang memiliki akses modal/kapital, atau akses pengaruh.
  • Di dalam hubungan patron-klien ini akan tercipta saling ketegantungan, tetapi biasanya tidak seimbang karena patron yang paling untung dibanding klien. Jaringan patron-klien ini bisa juga antara pedagang pemasok dengan pengecer, atau antara pemilik tanah dengan penyewa tanah, antara pengrajin dengan penyuplay bahan baku dan pembeli hasil produksi pengrajin, dll. Temukanlah.
  • Tahap berikutnya lakukan diskusi-diskusi informal untuk menelusuri bentuk ketergantungan, frekuensi dan keterikatan yang dibangun di dalamnya. Cermati, bagaimana itu berdampak bagi orang miskin/klien, dan bagaimana jaringan ini dapat menjadi alat/wadah untuk Penyadaran kritis.
  • Coba cari sisi positif dari jaringan kepentingan ini untuk lebih meningkatkan kesejahteraan klien dengan cara mendayagunakan patron (ikut berkontribusi dalam pemecahan masalah).

Tidak ada komentar: