Selasa, 03 November 2020

cara pengorganisasian


Ada sekurang-sekurangnya enam langkah yang perlu dilakukan apabila seorang manajer hendak melakukan tindakan pengorganisasian yaitu :
  1. Mengetahui tujuan
  2. Membagi habis pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan bagian
  3. Menggolongkan kegiatan kedalam satuan-satuan yang praktis
  4. Menentukan kewajiban yang harus dilakukan dan menentukan/menyediakan alatalat serta tempat/ruang fisik yang diperlukan
  5. Penugasan personil yang cakap
  6. Mendelegasikan wewenang

  1. Tujuan itu perlu dan harus direncanakan lebih dahulu. Apabila tujuan sudah ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah mengetahui apakah organisasi yang menampung bekerjanya orang-orang didalamnya sudah sepadan dengan bahan-bahan yang tersedia dan tempat kerja yang memadai sehingga sasaran dapat dicapai menurut tujuan yang dihendaki. Dengan demikian pengorganisasian adalah usaha-usaha seorang manajer untuk menyusuaikan pekerjaan yang harus diselesaikan dan tujuan merupakan tuntutan organisasi yang amat mendasar dan harus dipenuhi. Bagi seorang manajer tujuan organisasi harus dipahami, di hayati dan dilaksanakan.
  2. Membagi habis pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan bagian artinya menjadi seorang manajer untuk menyusun daftar kegiatan pokok yang lengkap (tidak harus terperinci) sehingga semuanya terdaftar. Dengan daftar kegiatan pokok itu kemudian, dengan wewenangnya, seorang manajer membagi habis pekerjaan tersebut kepada bawahannya, kecuali pekerjaan yang memang menjadi tugasnya. Tindakannya itu kemudian menghasilkan adanya penggolongan tugas menurut bagian-bagian yang lebih terbatas/pekerjaan khusus.
  3. Menggolong-golongkan kegiatan kedalam satuan yang praktis artinya langkah ini sudah menjurus kepada usaha bahwa pembagian pekerjaan sampai pada titik yang tugasnya dapat dilaksanakan secara konkret, dapat diwujudkan dalam praktik. Misalnya penjualan, penyelidikan pasar, dan propaganda dapat digolongkan dalam kelompok pemasaran (marketing) atau kegiatan-kegiatan terbagi atas kegiatan yang penting, kegiatan yang kurang penting dan kegiatan dikelompokan sehingga dari posisinya diketahui kegiatannya.
  4. Menentukan kewajiban yang harus dilaksanakan dan menentuakan/menyediakan alat-alat serta tempat/ruangan fisik yang diperlikan, hal ini ditekankan pada spa yang diharapkan dari seseorang dan member keterangan tentang pekerjaan yang bagaimana yang harus dilakukan dan dihadapi oleh seorang manajer.
  5. Penugasan personalia yang cakap, Setelah isi pekerjaan ditetapkan, kewajiban-kewajiaban dikemukakan maka langkah berikutnya ialah mengisi pekerjaan yang ditetapkan itu dengan personalia-personalia yang cakap. Penempatan personalia yang cakap dengan beban yang sesuai untuk pekerjaannya merupakan keharusan dalam rangka pengorganisasian. Apabila terjadi reorganisasi, sementara personil yang ada tetap diperlukan karena pengalaman mereka dalam pekerjaan yang bersangkutan mempunyai kaitan dengan tugasnya yang baru nantinya.
  6. Medegasikan wewenang,  Wewenang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Seorang manajer wajib mendegasikan sebagian wewenang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan khusus kepada bawahannya. Dengan demikian dalam struktur organisasi mulai dari tingkat yang terbatas sampai yang terendah, semua personalia melaksanakan pekerjaan dengan wewenang. Wewenang tersebut diperoleh sebagai bagian wewenang yang dimiliki atasannya yang didelegasikan kepadany. Jadi, setiap personalia harus mempunyai pengertian yang mendalam mengenai letak personalia harus mempunyai pengertian yang mendalam mengenai letak mereka masing-masing dalam struktur organisasi dan kewajiban-kewajiban yang harus ia laksanakan dalam hubungannya dengan keseluruhan bagian organisasi sebagai kesatuan dan ia dapat melasanakan tugasnya karena ia diberikan wewenang untuk ini.

Tidak ada komentar: