Jumat, 06 November 2020

Manajemen strategi


Sebelum membahas lebih dalam mengenai manajemen strategis, terlebih dahulu akan dibahas tentang apa itu strategi. Istilah strategi sering didengar dalam kehidupan sehari-hari terutama pada aktivitas politik, militer, organisasi sampai olah raga.

Kata “Strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang terdiri dari dua suku kata yaitu “Stratos” yang berarti Militer dan “Ag” yang berarti Memimpin. Pada konteks permulaannya, strategi banyak diasumsikan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana menaklukkan atau mengalahkan musuh guna meraih kemenangan dalam perang. Oleh karena itu, sangatlah masuk akal apabila istilah ini sangat dekat dengan dunia militer dan politik.

Pada masa sekarang pun, penerapan strategi sangat dekat dengan asumsi pada awal kemunculannya, sekalipun hal tersebut diterapkan bukan pada dunia militer. Sebagai contoh dalam dunia ekonomi, strategi masih sering diasumsikan dengan bagaimana cara mengalahkan kompetitor, bagaimana bisa menguasai pasar, dan sebagainya. Begitu juga dalam dunia olah raga, strategi juga diasumsikan dengan bagaimana cara mengalahkan lawan bertanding kita.

Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi. Strategi adalah pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi. Beberapa contoh singkat strategi organisasi publik atau organisasi nonprofit

Banyak orang yang masih bingung atau sulit untuk membedakan antara strategi dengan taktik. Salah satu cara yang mudah untuk melihat perbedaan antara keduanya adalah seperti berikut: Pada saat kita memutuskan “apa” yang seharusnya dikerjakan, kita memutuskan sebuah strategi. Sedangkan jika kita memutuskan “bagaimana” untuk mengerjakan sesuatu, itulah yang disebut taktik. Dengan kata lain, menurut Dracker dalam Wahyudi (1996), strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) dan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing the things right). Ketika
Christopher Columbus akan ke pergi ke India, ia berkeinginan menemukan jalan pintas (strategi), yaitu dengan memutuskan untuk berlayar ke arah barat bukannya ke timur (taktik).

Menurut Karl Von Clausewitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang sedangkan taktik adalah seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran. Dalam bisnis, taktik merupakan sekumpulan program-program kerja yang dibentuk untuk melengkapi strategi bisnis. 

Dari sisi keputusan, perbedaan antara keputusan strategis dengan keputusan taktis dapat dilihat sebagai berikut:
  1. Tingkat Perilaku. Strategi dikembangkan manajemen puncak sedangkan taktik oleh manajemen rendah.
  2. Keteraturan. Strategi berkesinambungan dan tidak teratur sedangkan taktik berdasarkan siklus periodik dengan jadwal waktu yang tetap.
  3. Nilai-nilai subjektif. Strategi lebih subjektif dibanding taktik karena dikembangkan menurut pemikiran manajemen puncak.
  4. Jajaran pilihan. Luasnya keseluruhan kemungkinan alternatif yang harus dipilih manajemen jauh lebih besar di dalam keputusan strategis dibanding taktis.
  5. Ketidakpastian. Strategi jauh lebih tidak pasti dibanding taktik.
  6. Sifat permasalahan. Masalah strategi cenderung bersifat tidak terstruktur dan khusus, sedangkan masalah taktis lebih terstruktur dan berulang.
  7. Kebutuhan informasi. Strategi lebih banyak membutuhkan informasi dibanding taktik.
  8. Horison waktu. Strategi ditujukan untuk jangka panjang sedangkan taktik untuk jangka pendek dan seragam.
  9. Referensi. Strategi merupakan sumber asli yang dikembangkan menjadi taktik, sementara taktik dirumuskan di dalam untuk mengejar tujuan organisasi.
  10. Rincian. Strategi biasanya luas dan banyak mempunyai rincian dibanding taktik.
  11. Jumlah personel yang terlibat. Strategi melibatkan lebih sedikit personel dibanding taktik.
  12. Kemudahan penilaian. Mengukur strategi jauh lebih sulit dibandingkan mengukur taktik.
  13. Sudut pandang. Strategi dirumuskan dari sudut pandang organisasi sedangkan taktik dari sudut pandang fungsional.
  14. Segi kepentingan. Strategi lebih penting daripada taktik.
Topik selanjutnya ialah bagaimana seharusnya mempunyai dan menerapkan cara berpikir yang strategis tersebut? Cara berpikir strategis ini sangat penting karena merupakan sebuah langkah awal untuk memahami dan mengimplementasikan manajemen strategis selanjutnya. Oleh karena itu, apabila Anda hendak menerapkan manajemen strategis, terlebih dahulu Anda harus mengubah cara berpikir dengan cara berpikir yang strategis pula. Berikut ini adalah sebuah tahapan cara berpikir strategis yang bisa menjadi contoh untuk Anda.

a. Identifikasi masalah
Sebagai tahap awal dari cara berpikir strategis adalah berusaha untuk mengidentifikasi masalah-masalah strategis yang muncul dengan cara melihat gejala-gejala yang mengikutinya. Seseorang sangat sering menganggap bahwa gejala itu identik dengan masalah sehingga mengakibatkan penyelesaian/solusi yang dibuat tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Proses identifikasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan brainstroming atau polling pendapat sebagai salah satu jalan.

b. Pengelompokan masalah
Dari tahapan identifikasi masalah di atas biasanya sering muncul masalah baru yang beraneka ragam. Untuk mempermudah cara pemecahannya, seseorang perlu mengelompokkan/mengklasifikasikan masalah-masalah sesuai sifat atau karakter tujuan pengelompokan masalah tersebut. 

c. Proses abstraksi
Setelah kelompok masalah terbentuk, tahap berikutnya adalah melakukan identifikasi masalah-masalah yang crusial dari tiap kelompok. Selanjutnya, dilakukan analisisterhadap masalah tersebut dalam rangka mencari faktor-faktor penyebab atau pemicu timbulnya masalah. Tahap ini memerlukan ketelitian dan kesabaran karena dari faktor-faktor itu akan disusun bersamaan dengan cara/metode pemecahannya.

d. Penentuan cara pemecahan masalah
Setelah tahap abstraksi selesai dilakukan, tentukanlah cara yang paling tepat untuk menyelesaikan/memecahkan masalah yang telah teridentifikasi pada tahap pertama. Metode atau cara penyelesaian masalah ini haruslah konkret dan lebih spesifik.

e. Perencanaan untuk implementasi
Tahap-tahap berpikir strategis di atas merupakan langkah penting yang harus dilakukan seseorang dalam rangka penerapan metode/cara pemecahan masalah dalam berpikir strategis. 

Tidak ada komentar: