Jumat, 06 November 2020

manajemen strategi menurut ahli


manajemen strategis adalah serangkaiankeputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh menejer puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Secara umum konsep-konsep strategis memperoleh perhatian serius dalam organisai. Dalam sebuah organisasi terlibat lebih dari satu elemen pembentu keadaan internal dan berbagai penampilan organisasi sejenis lainnya sebagai kompetitor.

Apabila decision marketing dan planning merupakan fungsi manajemen, begitu juga peran pengambilan keputusan strategik pada menejemen strategik. Pertama, manajemen strategik bertugas membuat keputusan strategik yang membuat tujuan dan sasaran. Setelah itu manajemen meninjau, mengerakkan aktivitas opersional total pihak-pihak yang bertanggung jawab, yang terlibat dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Maka dapat disimpulkan Manajemen strategi berfungsi membuat keputusan strategi, menyusun rencana strategi serta meninjau atau evaluasi strategi.

Adapun fungsi manajemen strategi adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan manajer dalam melaksanakan kegiatannya ataupun perencanaan yang terstruktur untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan menurut Rachmat fungsi manajemen dibagi menjadi empat yaitu:

  1. Perncanaan (planning), yaitu proses kegiatan memikirkan hal-hal yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki dan menentukan prioritas kedepan agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dasar organisasi
  2. Pengorganisasian (organizing) yaitu proses menyusun pembagian kerja dalm unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta menetapkan orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat.
  3. Pengarahan (directing) yaitu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi
  4. Pengevaluasian (evaluating) yaitu proses pengawasan dan pengendalian performa organisasi untuk memastikan bahwa jalannya organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen strategis untuk mencapai tujuan manajemen dan organisasi memiliki hubungan keterkaitan yang erat. Hal ini karena untuk memasarkan atau menyebarkan unit-unit produk serta peningkatan kualiatas pelayanan diperlukan manajemen untuk mengoordinasikan.

Sementara itu banyak sekali pengertian mengenai manajemen strategis yang diungkapkan oleh para ahli namun pada prinsipnya sama yaitu menggabungkan berpikir strategis dengan fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan, penerapan dan pengawasan. 

Pengertian manajemen strategis menurut para ahli:
  1. Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
  2. Manajemen strategis adalah suatu seni dan ilmu dari perbuatan (formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating), keputusan-keputusan strategis antara fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan di masa datang.
  3. Manajemen strategis adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulating) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
  4. Manajemen strategis adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi) dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan fokus dari manajemen strategis terletak dalam memadukan manjemen untuk mencapai tujuan organisasi manjemen dikatakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian yang baik, komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

Manajemen strategi memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif daripada reaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Hal itu memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan memengaruhi aktifitas sehingga paat mengendalikan tujuannya sendiri. Manfaat manajemen strategis menurut David adalah:
  1. Membantu organisasi membuat strategi yang lebih baik dengan mengunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional, pada pilihan strategi.
  2. Merupakan sebuah proses, bukan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari sebuah manajer dan karyawan.
  3. Proses menediakan pemberdayaan individu. Pemberdayaan adalah tidakan memperkuat pengartian karyawan mengenai ekfektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan dan latihan inisiatif serta imajinasi.
  4. Mendapatkan laba.
  5. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal.
  6. Pemahaman lebih baik mengenai strategi pesaing.
  7. Meningkatkan produktivitas karyawan.
  8. berkurangnya penolakan terhadap perubahan

Strategi formulasi atau perumusan strategis adalah proses menetapkan program atau rencana yang dilaksanakan perusahaan (organisasi), tujuan akhir (aims) yang ingin dicapainya, serta cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir tersebut.Formulasi strategi, adalah tahap awal dimana perusahaan menetapkan visi dan misi disertai analisa mendalam terkait faktor internal dan eksternal perusahaan dan penetapan tujuan jangka panjang yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk menciptakan alternatif strategi-strategi bisnis dimana akan dipilih salah satunya untuk ditetapkan sesuai
dengan kondisi perusahaan.

Dalam proses ini, seorang Manajer hendaknya memanfaatkan sumber daya manusia yang ada untuk bersama merumuskan formulasi yang efektif dan efisien guna mengembangkan BMT yang dikelolah. Hal ini dimaksudkan agar timbulnya rasa saling memiliki antara satu dengan yang lainnya sehingga mudah dalam melaksanakan semua formulasi yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa langkah formulasi strategi yang harus dilakukan adalah:
  1. Perumusan visi (mission determination) yaitu pencitraan bagaimana lembaga bereksistensi, Merupakan penetapan sasaran dan objektif jangka panjang (visi) serta menentukan langkahlangkah apa saja yang harus diambil untuk mempertegas dan memperjelas prioritas fungsi-fungsi tiap manajemen perusahaan agar pekerja, top manajamen dan fungsional perusahaan dapat saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mencapai visi sebagai \tujuan yang telah ditentukan.
  2. Asesmen lingkungan eksternal (environmental external assessment) yaitu mengakomodasi kebutuhan lingkungan akan kualitas pelayanan yang dapat disediakan oleh lembaga. Analisa yang dilakukan oleh perusahaan terkait pemahaman mendalam tentang kondisi/keadaan internal dan eksternal perusahaan dengan cara mengenali secara jelas factor-faktor berupa kekuatankelemahan dari internal perusahaan serta peluang-ancaman yang muncul dari lingkungan eksternal perusahaan. Analisa ini bertujuan melihat pengaruh yang akan muncul dari faktor-faktor tersebut terhadap sasaran atau tujuan perusahaan dan agar perusahaan dapat mempertimbangkan secara tepat kebijakan strategis yang akan digunakan.
  3. Asesmen organisasi (organization assessment) yaitu merumuskan dan mendayagunakan sumber daya lembaga secara optimal,
  4. Penentuan strategi (strategi setting) yaitu memilih strategi yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan menyediakan anggaran, sarana dan prasarana, maupun fasilitas yang dibutuhkan untuk itu. Berbekal landasan visi dan misi, serta hasil analisa faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal.

Perusahaan merumuskan alternatif strategi-strategi yang sesuai dengan kapabilitas dan keadaan perusahaan diikuti dengan penilaian dan evaluasi kritis menggunakan penyesuaian objektif jangka panjang agar realisasi dari strategi tersebut dapat membawa hasil yang maksimal pada perusahaan dan selanjutnya strategi tersebutlah yang akan dipilih untuk direalisasikan.

Setelah strategi utama dan sasaran jangka panjang ditetapkan, maka proses selanjutnya yang tidak kalah penting adalah implementasi strategi dalam bentuk tindakan. Hal ini dikarenakan manajemen strategis adalah proses yang berkesinambungan. Dimulai dengan perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan dan kemudian bergerak ke arah peninjauan kembali dan penyempurnaan strategi. Para manajer kini beralih ke tahap yang baru yakni menerjemahkan pemikiran strategis kedalam tindakan organisasi. Menurut Pearce dan Robinson, mereka beralih dari merencanakan kerja mereka ke mengerjakan rencana mereka atau dengan kata lain dari formulasi strategi menuju implementasi strategi.

Tidak ada komentar: