Menurut Kamaludin (2003:13) transportasi berasal dari bahasa latin yaitu tranportare, dari kata trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkat atau membawa. Jadi, tranportasi berarti mengangkat atau membawa sesuatu kesebelah lain atau dari suat tempat ke tempat lainya. Ini berarti transportasi merupakan suatu jasa yang diberikan guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Dengan demikian transportas dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan/ atau penumpang dari suatu tempat lainnya. Menurut Miro (2005:5) transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana ditempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Karena dalam pengertian diatas terdapat kata-kata usaha, berarti transportasi juga merupakan sebuah proses yakni proses pindah, proses gerak, proses mengangkut dan
mengalihkan dimana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan. Alat pendukung apa yang dipakai utuk melakukan proses pindah, gerak, angkut, dan alih ini, bisa bervariasi, tergantung pada :
- bentuk objek yang akan dipindahkan tersebut,
- jarak antara suatu tempat ke tempat lain,
- maksud objek yang akan dipindahkan tersebut
Fungsi transportasi adalah mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat atau tempat ketempat lain. Kebutuhan angkutan penumpang tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang. Seseorang dapat mengadakan perjalanan untuk kebutuhan pribadi atau untuk keperluan usaha. Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialiasasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan, adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian
sesuai dengan budaya, adat istiadat, dan budaya suatu angsa atau daerah Transportasi adalah kegiatan memindahkan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ketempat lain. Dalam trabsportasi terlihat ada dua unsur yang terpenting yaitu:
a. pemindahan/pergerakan
b. Secara fisik mengubah tempat dari barang dan peumpang ke tempat lain.
2. Pembagian fungsi transportasi
a. Angkutan penumpang yaitu untuk pengangkutan penumpang digunakan mobil/kendaraan pribadi dan alat angkut lainnya.
b. Selain mobil pribadi yang digunakan untuk menngangkut penumpang, digunakan pula kendaraan untuk angkutan umum, seperti bis, pesawat udara, kereta api, kapal laut, kapal penyebrangan dan pelayanan samudera luar negeri.
3. Sistem transportasi
Sistem transportasi terdiri atas angkutan umum dan manajemen yang mengelola angkutan tersebut.
Sistem yang digunakan untuk mengangkut barang-barang dengan menggunakan alat angkut tertentu dinamakan moda transportasi. Dalam pemanfaatan transportasi ada tiga moda yang dapat digunakan yaitu:
a. Pengangkutan melalui laut
b. Pengangkutan melalui darat
c. Pengangkutan melalui udara
Tiap moda transportasi mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Manajemen sistem transportasi terdiri dari dua kategori:
- Manajemen pemasaran dan penjualan jasa angkutan. Manajemen ini bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan pengusahaan di bidang pengangkutan.
- Manajemen lalu lintas angkutan. Manajemen traffic bertanggung jawab untuk mengatur peyediaan jasa-jasa angkutan yang mengangkut dengan muatan, alat angkut dan biaya-baiaya untuk operasi kendaraan.
Faktor ekstern yang mempengaruhi transportasi, Untuk pengelolaan transportasi, banyak faktor-faktor ekstern yang bisa
mempengaruhi jalannya kegiatan perusahaan antara lain;
- UU/PP (Undang-undang/Peraturan Pemerintah) UU dan kebijaksanaan pemerintah merupakan faktor yang dominan mempengaruhi terhadap pengelolaan usaha transportasi.
- Kebijaksanaan/pengaturan pihak pemerintah pusat dan daerah Kebijaksanaan pemerintah yang ikut mempengaruhi atas usaha transportasi adalah kebijakan yang dikeluarkkan oleh pemerintah mengenai pengadaan bis untuk umum (ada merk tertentu yang ditentukan pemerintah yang bisa dipakai untuk umum) selain itu ada UU yang engatur mengenai transportasi.
5. Perencanaan Tranportasi
Perencanaan transportasi yaitu merencanakan secara menyeluruh mengenai sistem transportasi terpadu yang merupakan intermode transportation system. Perencanaan menyangkut angkutan jalan raya, angkutan laut dan angkutan udara dan berbagai moda transportasi yang ada pada urban area (pinggir kota). Adapun langkah-langkah pembuatan rencana;
a. prencanaan dibuat atas dasar keutuhan akan jasa-jasa angkutan.
b. tujuan perencanaan. Dalam perencaan harus jelas tujuan dan sasaran yang hedak dicapai untuk kepentingan nasional dan daerah.
c. Objektif. Objektif berarti bahwa tujuan dapat direalisir sehubungan dengan rencana yang telah dibuat untuk dilaksanakan.
d. Survey permintaan. Untuk membuat perencanaan perlu diadakan survey permintaan teradap jasa-jasa angkutan.
e. Analisir permintaan. Setelah dilaksanakan survey atas permintaan selanjutnya dijalankan analisis demand berhubungan dengan kapasitas angkutan yang dibutuhkan, akhirnya dibuat traffic forecast dengan menggunakan proyeksi (Analisis Garis Regresi)
f. Solusi dan Implementasi. Setelah dipertimbangkan ha-hal yang menyangkut jarongan angkutan, analisis biaya, pemilihan moda transport faktor sosial dan lingkungan maka perencanaan yang telah dibuat diputuskan untk diimplementasi berdasar desain yang telah disiapkan sebelumnya.
Menurut Adisasmita (2010:1) dalam bukunya dasar-dasar ekonomi transportasi, pengertian transprtasi dapat diartikan sebagai kegiatan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ketempat tujuan. Dalam kegiatan transportasi diperlukan empat komponen yaitu:
1. Tersedianya muatan yang diangkut
2. Terdapat kendaraan sebagai sarana angkutan
3. Adanya jalan yang dapat dilalui dan
4. Tersedianya terminal.
Dalam sistem transportasi terdapat persoalan mendasar yaitu mengenai kesimbangan antara prasarana transportasi yag tersedia dengan besarnya kebutuhan akan pergerakan. Karena itu dinyatakan bahwa usaha pemecahannya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Membangun prasarana transportasi dengan dimensi yang kebih besar sehingga kapasitasnya sesuai dengan atau melebihi kebutuhan
2. Mengurangi volume arus pergerakan dengan mengurangi jumlah kendaraan pemakai jalan
3. Menggabung (1) dan (2), yaitu menyediakan kapasitas secara optimum, membangun prasarana transportasi tambahan dan sekaligus melakukan pengawasan dan pengendalian sejauh mungkin atas meningkatnya kebutuhan akan pergerakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar