Selasa, 03 November 2020

Manajemen dan Kepemimpinan


Manajemen menurut Dr. Ahuja adalah pihak-pihak yang menawarkan/menyediakan jasa untuk bidang yang berhubungan dengan manajemen. menurut Renville Siagian Manajemen adalah salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan berpengalaman. Manajemen menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A Manajemen adalah ilmu perilaku yang teridiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi perencaannya.

Manajemen menurut William H. Newmann, manajemen adalah fungsi yang saling berhubungan untuk mencapai hasil tertentu melalui orang lain. Manajemen menurut Oey Liang Lee Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan terhadap SDM guna mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan. Manajemen menurut James A.F.Stoner Manajemen adalah suatu proses perencaan, pengorganisasian, leadership, serta pengendalian upaya dari anggota organisasi tersebut serta penggunaan Sumber daya yang tersedia di organisasi tersebut guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya.


Kegagalan teori sifat kepemimpinan yang sebelumnya mendorong para peneliti pada akhir tahun 1940-an hingga 1960- an mengambil langkah yang berbeda. Mereka mulai melihat perilaku - perilaku yang ditampilkan oleh pemimpin tertentu. Mereka bertanya - tanya adakah sesuatu yang unik dalam cara para pemimpin yang efektif berperilaku. Untuk menggunakan contoh kontemporer, ketua Siebel Systems Tom Siebeldan CEO Oracle Larry Ellison merupakan dua pemimpin yang telah berhasil memimpin perusahaan mereka melalui masa - masa sulit.

Mereka berdua juga menggunakan gaya kepemimpina yang sama - bicara apa adanya, penuh semangat, autokatif. Apakah ini menunjukkan bahwa perilaku autokrasi adalah gaya yang lebih disukai oleh semua pemimpin? Mari kita menimbang implikasi - implikasi praktis dari pendekatan perilaku.

Bila berhasil baik, pendekatan perilaku pada kepemimpinan akan memiliki implikasi - implikasi yang sangat berbeda dari pendekatan sifat. Penelitian sifat menyediakan suatu landasan untuk memilih orang - orang yang “tepat” yang akan menerima posisi formal dalam kelompok - kelompok dan organisasi - organisasi yang membutuhkan kepemimpinan.

Sebaliknya, apabila studi perilaku digunakan sebagai faktor penentu perilaku kepemimpinan yang terutama, kita bisa melatih orang - orang untuk menjadi pemimpin. Perbedaan antara teori sifat dan teori perilaku, dalam penerapannya, terletak pada asumsi - asumsi pokoknya. Teori sifat berasumsi bahwa pemimpin dilahirkan, bukan diciptakan. Namun, bila ada perilaku - perilaku tertentu yang mengidentifikasi pemimpin, kita bisa mengajarkan kepemimpinan - kita bisa merancanng beragam program untuk menanamkan pola - pola perilaku ini dalam diri mereka yang ingin menjadi pemimpin yang efektif. Ini tentunya merupakan jalan yang lebih menyenangka, karena hal itu berarti bahwa  persediaan pemimpin akan bertambah banyak. Apabila pelatihan tersebut berhasil baik, kita bisa memiliki persediaan pemimpin efektif yang tak terbatas

Terdapat berbagai teori kepemimpinan yang dikembangkan dalam berbagai literatur. Secara umum, teori-teori tersebut dapat diklasifikasikan dalam tiga pendekatan. Yang pertama adalah pendekatan kesifatan (traits), kepemimpinan dipandang sebagai suatu kombinasi sifat – sifat yang tampak.

Pendekatan kedua bermaksud mengidentifikasi perilaku – perilaku (behavior) pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif. Pandangan ketiga menganggap bahwa kondisi yang menentukan efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan situasi (contingency), seperti tugas - tugas yang dilakukan, keterampilan, dan ekspektasi bawahan, lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan, dan sebagainya (Suwatno, Pitoyo, dan Rasto, 2002)

Banyak tokoh dunia yang telah menentukan arah perjalanan sejarah umat manusia. Tanpa Winston Churchill misalnya, Inggris sudah hilang dalam tahun 1940. Faktor keberuntungan juga melengkapi atribut seorang tokoh dunia yang berhasil mengarahkan sejarah. Misalnya Lenin, andai kata ia digantung oleh rezim lama dan tidak diasingkan, maka sejarah Uni Soviet akan lain pula. Di samping itu, latar belakang keturunan keluarga menarki telah terbukti dari penelitian F.A Woods tahun 1913 bahwa saudara – saudara para raja juga mempunyai pangaruh yang luas dalam kerajaan tersebut. Bukan itu saja. Perkawinan antara keluarga kerajaan telah melahirkan kelompok aristocrat yang juga ikut berpengaruh luas dalam masyarakat.

Sepanjang sejarah, para pemimpin yang kuat – Buddha,Napoleon, Mao, Chuchill, Thatcher, Reagan dideskripsikan berdasarkan sifat – sifat mereka. Contoh, ketika menjabat Perdana Menteri Inggris Raya, Margaret Thatcher terus – menerus   dideskripsikan sebagai perempuan yang sangat percaya diri, berkemauan keras, tekun dan tegas.



Tidak ada komentar: