Selasa, 03 November 2020

Manajemen dan Enterpreneurship


Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan (ability) yang bersifat kretif dan inovatif, mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different), mampu memulai usaha (start up), mampu membuat sesuatu yang baru (creative), mampu mencari peluang (opportunity), berani menanggung risiko (risk bearing) dan mampu mengembangkan ide dan meramu sumber daya.

 Seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan:
  1. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya atau ditekuninya
  2. Imagination, yaitu imanjinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan pada suskes di masa lalu.
  3. Practical knowlodge, yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya pengetahuan teknik, desain, prosesing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran
  4. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan, berkreasi, dan berimajinasi
  5. Foresight skill, yaitu berpandangan jauh ke depan
  6. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan masa yang akan datang
  7. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain.

Pengembangan entrepreneurship baik melalui perorangan maupun kelompok memerlukan manajemen yang mapan. Manajemen mapan merupakan manajemen yang baik dan efektif dalam pelaksanaan suatu program sesuai dengan dasar-dasar manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

1. Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan persiapan suatu lembaga atau organisasi untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang. Tujuan organisasi yang jelas membantu manajer untuk mengetahui bagaimana mengalokasikan waktu dan sumberdaya yang dimiliki. Selain itu dapat Dalam bukunya G.Terry menyebutkan planning adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, lembaga menetapkan pernyataan visi, misi yang menjelaskan tujuan utamanya. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai mencakup:

a. Tujuan jangka panjang. 
b. Tujuan jangka menengah 
c. Tujuan jangka pendek 

Bentuk lain dari perencanaan yaitu perencanaan operasional, menyusun metodemetode yang akan segera digunakan (misalnya tahun depan) untuk mencapai rencanarencana taktis.

2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian adalah pengaturan para karyawan dan sumber-sumber lain dengan cara yang konsisten dengan sasaran suatu lembaga atau organisasi. Pada saat sasaran suatu perusahaan dipersiapkan (dari fungsi perencanaan), sumber-sumber diadakan dan diorganisasikan untuk dapat mencapai sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Dalam fungsi pengorganisasian, manajer melakukan pengorganisasian program dalam bentuk struktur organisasi yang memiliki hubungan garis kerja sumber daya yang berisikan tanggung jawab dan wewenang. Tugas dan tanggung jawab tersebut berdasarkan rumusan yang sudah ditetapkan. 

Manajer membentuk staf-staf khusus untuk mengelola kegiatan program tersebut. Staf-staf tersebut terdiri dari penangung jawab. Ketua, sekretaris, bendahara, kesiswaan, dan tutor. Masing-masing staf mempunyai tugas tersendiri dalam organisasi/lembaga. Antara manajer dan staf hendaknya menciptakan iklim hubungan kerja yang harmonis dan sehat supaya tujuan suatu program dapat tercapai dengan baik.

3. Penggerakan
Fungsi penggerakan merupakan proses untuk mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan orang lain, demi pencapaian sasaran bersama. Hal ini mencakup komunikasi mengenai tugas pekerjaan kepada para karyawan dan mungkin metode-metode untuk menyelesaikan tugas yang telah direncanakan. Hal ini juga dapat berupa sikap, sebagai panutan bagi para karyawan.

4. Pengawasan
Fungsi pengawasan terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi. Untuk mengevaluasi tugas, para manajer hendaknya mengukur kinerja dibandingkan dengan standar dan harapan yang mereka tetapkan. Artinya, fungsi pengawasan menilai apakah rencana yang ditetapkan dalam fungsi perencanaan telah dicapai. Fungsi pengawasan memungkinkan evaluasi yang berkesinambungan, sehingga dapat memastikan telah mengikuti jalur yang ditetapkan, untuk dapat mencapai rencana strategisnya.

Seorang manajer sebagai pemimpin dan pelaksana harus betul-betul menguasai implementasi dasar-dasar manajemen untuk menentukan kemajuan dan peningkatan kinerja suatu lemabaga atau organisasi dalam pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan pencapaian pembelajaran yang diharapkan pada khususnya. Jiwa entrepreneurship merupakan jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan.  Seorang entrepreneur perlu menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship pada dirinya, karena dengan memiliki jiwa entrepreneurship seorang entrepreneur akan mampu berfikir kreatif dan inovatif unuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Menanamkan jiwa entrepreneurship sangat baik ditanamkan pada anak-anak usia dini. Karena dengan menanamkan jiwa entrepreneurship pada anak akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Selain itu dengan menanamkan jiwa entrepreneurship pada anak-anak mampu melatih anak tersebut menjadi anak yang percaya diri, berani mengambil resiko, kreatif dan inovatif. Ia akan relatif mudah untuk benar-benar menjadi seorang entrepreneurship. Salah satu cara dalam menumbuh kembangkan jiwa entrepreneurship pada anak yaitu dengan adanya pelatihan mengenai entrepreneurship baik itu formal maupun non formal.


Tidak ada komentar: